Nama : Luqman Zulkarnaen
NIM :
165040207111040
Kelas : B
1. Meneruskan pengayaan bahan kajian seperti
yang dituliskan pada minggu kedua.
Jawab:
Prinsip-Prinsip Survei Lahan
Satuan peta tanah merupakan satuan yang dibatasi
di lapangan berdasarkan pada kenampakan bentang alam (landscape). Satuan
taksonomi (satuan tanah) merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu
selang sifat tertentu dari sifat-sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu
sistem klasifikasi tanah. Satuan peta tanah terdiri atas kumpulan semua
delineasi tanah yang ditandai oleh simbol, warna, nama atau lambang yang khas
pada suatu peta. Delineasi tanah adalah daerah yang dibatasi oleh suatu batas
tanah pada suatu peta. Satuan peta ialah satuan lahan yang mempunyai sistem
fisiografi/landform yang sama. Pendekatannya merupakan pendekatan fisiografis.
Satuan taksonomi adalah sekelompok tanah yang dari suatu sistem klasifikasi
tanah. Pendekatannya merupakan pendekatan morfologik. Satuan taksonomi tanah
seringkali dibuat tanpa mempertimbangkan fakta-fakta yang ada di lapangan.
Kriteria untuk menentukan satuan peta tanah
menurut Dent dan Young (1981) adalah :
- Satuan peta hendaknya sehomogen mungkin
- Pengelompokkan hendaknya mempunyai nilai praktis
- Harus memungkinkan untuk memetakan satuan secara konsisten
- Pemetaan hendaklah diselesaikan dalam waktu yang layak dan dengan peralatan yang umum.
- Sifat tanah yang relatif stabil digunakan untuk memberi batasan satuan taksonomi
Dalam survei tanah detail, satuan peta yang
sering digunakan adalah:
- Seri tanah
Sekelompok tanah yang memiliki ciri dan perilaku
serupa, berkembang dari bahan induk yang sama dan mempunyai sifat dan susunan
horizon, terutama di bagian bawah horizon olah dan sama dalam rezim kelembaban
dan suhu tanah.
- Fase tanah
Pembagian lebih lanjut dari seri tanah sesuai
dengan ciri-ciri penting bagi pengelolaan/ penggunaan lahan.
- ‘Soil variant’
Tanah-tanah yang sangat mirip dengan seri yang
sudah ditemukan, tetapi berbeda dalam beberapa sifat penting.
Pra-Survei Tanah
Pra survei tanah dimulai dengan penyiapan peta,
foto udara/ citra satelit, dan data yang diperlukan; analisis landform melalui
interpretasi foto udara; plotting hasil
interpretasi foto udara ke peta dasar; membuat rencana kerja di lapangan;
pra-survei melalui kunjungan lapangan untuk mengecek hasi interpretasi. Tahap
persiapan ini sangat menentukan akurasi hasil survei tanah terkait dengan hasil
klasifikasi dan sebaran tanah. Semakin baik persiapan yang dilakukan, semakin
akurat hasil survei tanah. Data yang diperlukan dalam survei yaitu berupa
laporan terkait daerah yang akan disurvei sebagai bahan pertimbangan dalam
memperkirakan bentuk lahan, kesesuaian lahan, dll. Sedangkan peta yang
diperlukan dalam survei yaitu peta dasar, peta geologi, peta tanah, dan peta
guna lahan.
Terdapat dua pendekatan dalam survei tanah,
yaitu pendekatan sintetik dan pendekatan analitik. Pada pendekatan sintetik,
pengamatan dilakukan di lapangan terlebih dahulu kemudian dikelompokkan
berdasarkan kisaran sifat tertentu. Sedangkan pada pendekatan analitik,
landscape didelineasi berdasarkan pembada alami karakteristik eksternal
kemudian dilakukan pengamatan. Pendekatan sintetik dapat dilakukan apabila
tidak tersedia foto udara maupun bagi pemula, sedangkan pendekatan analitik
dapat dilakukan apabila tersedia foto udara dan untuk orang yang sudah
berpengalaman.
2. Kerjakan bahan diskusi pada slide no 4 di
bahan kuliah minggu 3!
1. Mengapa perlu ditentukan luasan SPT terkecil
0.4 cm2?
Jawab:
Luasan SPT 0,4 cm2 digunakan karena untuk
memudahkan menghitung dan memperkirakan perbesaran dalam keadaan yang
sebenarnya dalam pembuatan peta. Luasan SPT 0,4 cm2 adalah satuan terkecil,
jika menggukanan luasan SPT kurang dari 0,4 maka peta lebih sulit untuk
didelineasi.
2. Apakah dibenarkan kita membesarkan peta
analog (misalnya peta tanah cetak) dgn scanner/foto copy skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000?
JELASKAN
Jawab:
Dibenarkan jika kita membesarkan peta analog
dengan scanner/foto copy skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000. Hal ini
dikarenakan semakin kecil kenampakkan
wilayah yang digambarkan dan semakin sedikit jumlah dan macam pengamatan yang
dilakukan persatuan luasan tertentu. Sebaliknya apabila kita mengecilkan skala
peta, semakin luas areal kenampakan permukaan bumi yang tergambar dalam peta
dan semakin banyak jumlah dan macam pengamatan yang dilakukan persatuan luasan
tertentu.
3. Skala peta
1. Berapa luas di lapangan untuk suatu SPT
berukuran 0.8 cm2 pd peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
Eksplorasi (1: 1000.000)
Tinjau (1:250.000)
Semi detil (1:50.000)
Detil (1:25.000)
Sangat Detil (1:5 000)
Jawab:
- Eksplorasi (1: 1.000.000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (1.000.000)2
= 0,8 x 1012 cm2
= 0,8 x 104 Ha
- Tinjau (1:250.000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (250.000)2
= 0,8 cm2 x 625 x 108
= 500 x 108 cm2 = 500 Ha
- Semi-detail (1:50.000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (50.000)2
= 0,8 cm2 x 25 x 108
= 20 x 108 cm2 = 20 Ha
- Detail (1:25.000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (25.000)2
= 0,8 cm2 x 625 x 106
= 500 x 106 cm2 = 5 Ha
- Sangat Detail (1:5 000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (5.000)2
= 0,8 cm2 x 25 x 106
= 20 x 106 cm2
= 0,2 Ha
2. Berapa intensitas pengamatan untuk peta
berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
Jawab:
Macam Peta | Skala | Luas tiap 1 cm2 pd peta | |
Kisaran | Umumnya | ||
Eksplorasi | 1:1.000.000 s/d 1:500.000 | 1:1.000.000 | ≤100 km2 |
Tinjau | 1:500.000 s/d 1:200.000 | 1:250.000 1:100.000 | 625 Ha 100 Ha |
Semi-detail | 1:100.000 s/d 1:25.000 | 1:50.000 | 25 Ha |
Detail | 1:25.000 s/d 1:10.000 | 1:25.000
1:20.000 1:10.000 |
6,25 Ha
5 Ha 1 Ha |
Sangat detail | >1:10.000 | 1:5.000 | 0,25 Ha |
Komentar
Posting Komentar