Langsung ke konten utama

Tugas M-04

Nama : Luqman Zulkarnaen
NIM   : 165040207111040
Kelas  : B

1. Meneruskan pengayaan bahan kajian seperti yang dituliskan pada minggu kedua.
Jawab:

Prinsip-Prinsip Survei Lahan

Satuan peta tanah merupakan satuan yang dibatasi di lapangan berdasarkan pada kenampakan bentang alam (landscape). Satuan taksonomi (satuan tanah) merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat tertentu dari sifat-sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah. Satuan peta tanah terdiri atas kumpulan semua delineasi tanah yang ditandai oleh simbol, warna, nama atau lambang yang khas pada suatu peta. Delineasi tanah adalah daerah yang dibatasi oleh suatu batas tanah pada suatu peta. Satuan peta ialah satuan lahan yang mempunyai sistem fisiografi/landform yang sama. Pendekatannya merupakan pendekatan fisiografis. Satuan taksonomi adalah sekelompok tanah yang dari suatu sistem klasifikasi tanah. Pendekatannya merupakan pendekatan morfologik. Satuan taksonomi tanah seringkali dibuat tanpa mempertimbangkan fakta-fakta yang ada di lapangan.

Kriteria untuk menentukan satuan peta tanah menurut Dent dan Young (1981) adalah :
  • Satuan peta hendaknya sehomogen mungkin
  • Pengelompokkan hendaknya mempunyai nilai praktis
  • Harus memungkinkan untuk memetakan satuan secara konsisten
  • Pemetaan hendaklah diselesaikan dalam waktu yang layak dan dengan peralatan yang umum.
  • Sifat tanah yang relatif stabil digunakan untuk memberi batasan satuan taksonomi
Dalam survei tanah detail, satuan peta yang sering digunakan adalah:
  • Seri tanah
Sekelompok tanah yang memiliki ciri dan perilaku serupa, berkembang dari bahan induk yang sama dan mempunyai sifat dan susunan horizon, terutama di bagian bawah horizon olah dan sama dalam rezim kelembaban dan suhu tanah.
  • Fase tanah
Pembagian lebih lanjut dari seri tanah sesuai dengan ciri-ciri penting bagi pengelolaan/ penggunaan lahan.
  • ‘Soil variant’
Tanah-tanah yang sangat mirip dengan seri yang sudah ditemukan, tetapi berbeda dalam beberapa sifat penting.

 Pra-Survei Tanah

Pra survei tanah dimulai dengan penyiapan peta, foto udara/ citra satelit, dan data yang diperlukan; analisis landform melalui interpretasi foto udara;  plotting hasil interpretasi foto udara ke peta dasar; membuat rencana kerja di lapangan; pra-survei melalui kunjungan lapangan untuk mengecek hasi interpretasi. Tahap persiapan ini sangat menentukan akurasi hasil survei tanah terkait dengan hasil klasifikasi dan sebaran tanah. Semakin baik persiapan yang dilakukan, semakin akurat hasil survei tanah. Data yang diperlukan dalam survei yaitu berupa laporan terkait daerah yang akan disurvei sebagai bahan pertimbangan dalam memperkirakan bentuk lahan, kesesuaian lahan, dll. Sedangkan peta yang diperlukan dalam survei yaitu peta dasar, peta geologi, peta tanah, dan peta guna lahan.

Terdapat dua pendekatan dalam survei tanah, yaitu pendekatan sintetik dan pendekatan analitik. Pada pendekatan sintetik, pengamatan dilakukan di lapangan terlebih dahulu kemudian dikelompokkan berdasarkan kisaran sifat tertentu. Sedangkan pada pendekatan analitik, landscape didelineasi berdasarkan pembada alami karakteristik eksternal kemudian dilakukan pengamatan. Pendekatan sintetik dapat dilakukan apabila tidak tersedia foto udara maupun bagi pemula, sedangkan pendekatan analitik dapat dilakukan apabila tersedia foto udara dan untuk orang yang sudah berpengalaman.

2. Kerjakan bahan diskusi pada slide no 4 di bahan kuliah minggu 3!

1. Mengapa perlu ditentukan luasan SPT terkecil 0.4 cm2?
Jawab:

Luasan SPT 0,4 cm2 digunakan karena untuk memudahkan menghitung dan memperkirakan perbesaran dalam keadaan yang sebenarnya dalam pembuatan peta. Luasan SPT 0,4 cm2 adalah satuan terkecil, jika menggukanan luasan SPT kurang dari 0,4 maka peta lebih sulit untuk didelineasi.

2. Apakah dibenarkan kita membesarkan peta analog (misalnya peta tanah cetak) dgn scanner/foto copy  skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000? JELASKAN
Jawab:

Dibenarkan jika kita membesarkan peta analog dengan scanner/foto copy skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000. Hal ini dikarenakan  semakin kecil kenampakkan wilayah yang digambarkan dan semakin sedikit jumlah dan macam pengamatan yang dilakukan persatuan luasan tertentu. Sebaliknya apabila kita mengecilkan skala peta, semakin luas areal kenampakan permukaan bumi yang tergambar dalam peta dan semakin banyak jumlah dan macam pengamatan yang dilakukan persatuan luasan tertentu.

3. Skala peta
1. Berapa luas di lapangan untuk suatu SPT berukuran 0.8 cm2 pd peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
Eksplorasi (1: 1000.000)
Tinjau (1:250.000)
Semi detil (1:50.000)
Detil (1:25.000)
Sangat Detil (1:5 000)
Jawab:

  • Eksplorasi (1: 1.000.000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (1.000.000)2
= 0,8 x 1012 cm2
= 0,8 x 104 Ha
  • Tinjau (1:250.000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (250.000)2
= 0,8 cm2 x 625 x 108
= 500 x 108 cm2 = 500 Ha
  • Semi-detail (1:50.000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (50.000)2
= 0,8 cm2 x 25 x 108
= 20 x 108 cm2 = 20 Ha
  • Detail (1:25.000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (25.000)2
= 0,8 cm2 x 625 x 106
= 500 x 106 cm2 = 5 Ha
  • Sangat Detail (1:5 000)
Luas sebenarnya
= 0,8 cm2 x (5.000)2
= 0,8 cm2 x 25 x 106
= 20 x 106 cm2
= 0,2 Ha

2. Berapa intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
Jawab:


Macam Peta Skala Luas tiap 1 cm2 pd peta
Kisaran Umumnya
Eksplorasi 1:1.000.000 s/d 1:500.000 1:1.000.000 ≤100 km2
Tinjau 1:500.000 s/d 1:200.000 1:250.000 1:100.000 625 Ha 100 Ha
Semi-detail 1:100.000 s/d 1:25.000 1:50.000 25 Ha
Detail 1:25.000 s/d 1:10.000 1:25.000 1:20.000
1:10.000
6,25 Ha 5 Ha
1 Ha
Sangat detail >1:10.000 1:5.000 0,25 Ha

























Komentar

Postingan populer dari blog ini

PETA GEOLOGI

Judul Peta : Peta Geologi Lembar Bogor, Jawa Skala : 1:100.000 Penerbit : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Pembuat : A. C. Effendi, Kusnama dan B, Hermanto Tahun Terbit : 1998

PETA PENGGUNAAN LAHAN

Judul Peta : Peta Penggunaan Lahan Kota Bogor Skala : 1:60.000 Penerbit : Badan Perencanaan Pengembangan Daerah Pemerintah Kota Bogor